Rangkaian silinder dengan menggunakan katup kombinasi
5/07/2019
Bahan Ajar,
Elektronika,
materi,
mecatronic,
mecatronica,
mekatronika,
perangkat mekatronika,
rpp mekatronika
Edit
1.
Pengertian Katup Kombinasi
Katup
kombinasi adalah elemen - elemen dari
berbagai kelompok kontrol
dapat dirakit menjadi
satu unit konstruksi dengan sifat
konstruksi kombinasi beberapa
katup.
2.
Klasifikasi rangkaian silinder dengan menggunakan katup
kombinasi
a. Katup
Tunda Waktu / Time Delay Valve
Katup tunda waktu adalah kombinasi/gabungan yang terdiri dari :
1)
Buah katup 3/2
2)
Katup kontrol aliran satu arah
3)
Tangki udara
Katup 3/2 dapat sebagai katup dengan posisi normal membuka (NO) atau
menutup (NC)
Jenis Katup Tunda Waktu :
1)
Katup Tunda Waktu NC
2) Katup Tunda Waktu NO
b. Blok
Kontrol Udara
Blok Kontrol Udara
berfungsi :membuat gerakan kontinu
silinder digunakan untuk pemakan hidrolik/pneumatic. Kegunaan untuk membuat gerakan bolak-balik pada
sebuah silinder kerja tunggal.
Blok kontrol
udara terdiri dari :
1)
1 buah KKA 5/2 penggerak pneumatic
2)
2 buah KKA 3/2 NC penggerak mekanik
3)
2 buah Katup Ganti / Shuttle Valve
4)
2 buah Katup Hambat/Cekik
c.
Impuls Generator / Multibirator
Digunakan untuk menciptakan gerakan silinder yang cepat seperti
:
1)
Penggetar konveyor
2)
Peralatan pengguncang ayakan/saringan
Katup ini terdiri dari :
1)
1 buah KKA 3/2 NC
2)
1 buah KKA 3/2 NO
3)
2 buah Katup Hambat Bantu Satu Arah
Cara kerja :
Pada posisi normal, udara mengalir dari P ke B, saluran A pembuangan ke R.
udara mengalir dari B melalui saluran kontrol menuju katup hambat bantu (2)
diteruskan ke KKA 3/2 NC (1), akibatnya memblokir pembuangan ke R dan melepas
udara dari P ke A. Udara mengalir dari saluran A ke KKA 3/2 NO melewati katup
hambat bantu (1) dan menghalangi aliran udara dari P ke B. saluran B terjadi
pembuangan ke R
d. KKA
5/4
Katup kombinasi ini terdiri dari 4 (empat) buah KKA 2/2 NC. Semua
salurannya diblokir pada posisi normalnya.
1) Posisi normal
2) Posisi kedua : udara
kempaan masuk ke saluran Z, membuka aliran dari P ke A dan pembuangan udara
dari B ke S.
3) Posisi ketiga : udara
kempaan masuk kesaluran Y membebas kan udara untuk mengalir dari Pke B dan
membuang udara dari A ke R
4) Posisi ke empat : Udara
kempaan secara bersamaan masuk ke saluran Z dan Y. pada posisi ini udara pada
saluran A, B dan P di buang ke R dan S.