Rangkaian Penguat Akhir IF Gambar - Penerapan Sistem Radio dan Televisi

Fungsi Bagian Penguat IF
Penguat video biasanya menggunakan IF (Intermediate Frequency). IF merupakan bandpass amplifier yang berfungsi untuk memperkuat frekuensi menengah (Frekuensi berkisar 455 KHz.  Yang merupakan keluaran mixer hasil pencampuran RF (Radio Frequency) dengan osilator, penguat dengan osilator. IF sendiri termasuk ke dalam jenis Amplifier kelas C. Dimana masih termasuk ke dalam Power amplifier. Namun bukan jenis linier amplifier, tapi masuk ke dalam jenis RF amplifier. 


Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL BG seperti di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF menggunakan center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier).

Penggunaan Frekwensi IF .Frekwensi yang digunakan oleh stasiun siaran tv sangat luas sekali , mulai dari frekwensi 30Mhz hingga 900Mhz. Sinyal yang diterima antena teve sangat lemah sekali (hanya sekian per juta volt), dimana sinyal ini harus diperkuat agar levelnya kurang lebih menjadi sekitar 2v pp (peak-to-peak). Adalah sangat sulit untuk men-desain sebuah penguat frekwensi tinggi yang stabil yang mampu bekerja pada spektrum frekwensi yang demikian luas seperti ini. Achirnya diketemukan suatu cara penerimaan yang dinamakan sistim Superheterodyne dimana dengan cara ini dari berbagai macam frekwensi yang diterima antena perlu dirubah menjadi hanya satu macam frekwensi saja, sehingga akan lebih mudah dalam men-desian dan membuat bagian penguatnya. 

Pada pemrosesan video dibutuhkan rangkaian-rangkaian yang bertujuan menghasilkan kualitas video yang baik. Rangkaian-rangkaian tersebut diantaranya adalah penguat IF, rangkaian detektor video, video amplifier, AGC (automatic gain control). 

1. Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal output yang dihasilkan Tuner hingga 1.000 kali. Karena output tuner merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.

Gambar 1. Penguat IF
Dalam penguat IF gambar, untuk mencegah sinyal-sinyal pengganggu yang tidak diperlukan, dipergunakan dua buah penjebak (trap), yaitu penjebak pembawa suara kanal rendah yang berdekatan, dan perangkap bembawa gambar kanal tinggi yang berdekatan, dan juga pelayangan (beat) antar pembawa-pembawa itu, dihilangkan. Pada waktu menerima gelombang TV warna interfrensi pelayangan dari pembawa suara dengan sub pembawa warna merusak gambar yag dihasilkan. Untuk menghilangkan interfrensi pelayangan pembawa suara, maka pembawa suara diredam sekitar 54dB dalam penguat IF gambar dan pula dalam detector video berikutnya. Maka penerima TV warna berbeda dengan penerima TV hitam putih. Pembawa suara pada TV warna dikeluarkan sebelum tingkat detektor video dan diberikan ke detektor IF suara yang dipasang terpisah dengan detector video.

2. Rangkaian Detektor Video
Sinyal video komposit dideteksi oleh detektor video dari sinyal IF gambar. Biasanya untuk rangkaian detektor video digunakan detector dioda. Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam dari sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
Gambar 2. Detector video

3. Video Amplifier
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detektor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube}. Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Gambar 3. Video amplifier 

4. AGC (Automatic Gain Control)
Penguatan penerima TV warna dikontrol secara otomatis dengan rangkain AGC yang tergantung pada kuat medang gelombang TV yang diterima, sehingga output detector video dapat dibuat selalu konstan. Gambar di bawah ini menunjukan diagram AGC. Dengan mendeteksi perubahan output detector video dapat dibuat tegangan AGC yang diumpan balikkan ke penguat HF dan penguat IF gambar.
Gambar 4. Agc (Automatic Gain Control


Bagian-bagian penguat Video IF

1.Saw Filter
Merupakan “filter bandpass” yang hanya akan melewatkan frekuensi pembawa gambar dengan center frekuensi 38.9Mhz dan sinyal pembawa suara dengan center frekuensi 33.4 Mhz. Atau secara keseluruhan SAW fiter mempunyai “frekuensi respons” (melewatkan hanya frekuensi) mulai dari 33.15 hingga 40.15 Mhz. Untuk membuat filter bandpass semacam ini dibutuhkan rangkaian yang terdiri 3 hingga 5 buah macam coil yang perlu diatur pada berbagai macam frekuensi yang berbeda. Dan pengaturan hanya dapat dilakukan dengan peralatan yang khusus.

2.AGC (Automatic Gain Control)
Sinyal gambar dimodulasikan menggunakan sistem AM (amplitudo modulation). Oleh karena itu cacat amplitudo akan dapat menyebabkan gambar rusak. Penguat video IF dirancang agar keluaran dari rangkaian video detektor adalah konstan sebesar 2 Vpp. Sebelumnya kekuatan sinyal RF input yang diterima oleh antena berbeda – beda pada setiap stasiun pemancar.  
Jika sinyal RF yang diterima antena terlalu kuat, maka dapat mnyebabkan sinyal keluaran melebihi 2 Vpp, dan hal ini dapat menyebabkan sinkronisasi sinyal gambar cacat atau hilang sama sekali karena terpotong (clipped). Untuk mencegah hal ini terjadi maka digunakan rangkaian AGC, yang fungsinya adalah untuk mengurangi faktor penguatan bagian penguat video IF jika sinyal RF yang diterima terlalu kuat, dengan tujuan untuk menjaga agar level keluaran sinyal video tetap terjaga konstan pada level 2 Vpp.

3.AFT (Automatic Fine Tuning)
Karena faktor kelembaban, faktor panas, faktor waktu pemakaian televisi maka frekuensi tuning pada Tuner dapat bergeser karena karakteristik komponen yang berubah.  Dimana hal ini dapat menyebabkan warna hilang atau suara yang terganggu. Untuk menjaga problem seperti ini terjadi maka digunakan rangkaian AFT.

Tegangan AFT mempunyai fungsi ganda, yaitu
a.Menjaga secara otomatis agar tegangan tuning selalu tepat.
b.Sebagai sinyal kontrol saat manual atau auto search agar dapat stop secara otomatis atau dimemori secara otomatis bersama dengan sinyal video   identifikasi.

4.Noise Inverter
Rangkaian noise inverter dipasang sesudah rangkaian video detektor.  Digunakan untuk menghilangkan gangguan noise frekuensi tinggi yang ada pada sinyal gambar (video).
Ada 2 macam gangguan frekuensi tinggi, yaitu
a.Black noise, yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna hitam.
b.White noise, yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna putih.

5.Video Identification
Merupakan rangkaian yang akan meng-output-kan tegangan pulsa dc jika bagian penguat video IF menerima siaran televisi. Sinyal ini sebenarnya merupakan sinyal sinkronisasi horisontal. Sinyal ini digunakan untuk membedakan antara sinyal televisi dari gangguan sinyal lainnya yang mungkin diterima antena, misalnya harmonic dari siaran amatir dan berfungsi untuk sebagai referensi sinyal stop pada saat manual / auto search dengan sinyal tegangan AFT. Pada saatmanual/auto search pin-video identifikasi akan berubah sesaat dari nol menjadi “high” ketika terima siaran.


Subscribe to receive free email updates: