Teknik Keselamatan Kerja dalam Bidang Pekerjaan Audio dan Video


Pengertian teknik keselamatan kerja

Keselamatan kerja diartikan sebagai suatu upaya agar pekerja selamat di tempat kerjanya sehingga terhindar dari kecelakaan termasuk juga untuk menyelamatkan peralatan serta produksinya. Bila semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya kerja terkendali dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas. Penerapan K3 selain dapat meningkatkan produktivitas juga dapat meningkatkan citra baik perusahaan, menekan biaya kompensasi akibat kecelakaan yang besarnya dapat membebani untuk kemajuan perusahaan.


Tujuan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut :

  1. Mencegah terjadinya kecelakaan di workshop
  2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
  3. Mencegah atau mengurangi kematian
  4. Mencegah atau mengurangi cacad tetap
  5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, instalasi dan sebagainya
  6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga dan menjamin kehidupan produktifitas
  7. Mencegah pemborosan peralatan kerja.

Tindakan-tindakan pencegahan di laboratorium ataupun tempat kerja bidang elektronika /listrik merupakan hal yang penting karena potensi-potensi bahaya yang ada di dalamnya. Jika arus listrik 0,1 Ampere atau lebih mengalir melalui kepala atau dada bagian atas, risiko kematian hampir pasti, dan terbukti fatal pada penderita gangguan koroner. Arus listrik yang mengalir melalui tubuh dipengaruhi oleh resistansi tubuh, resistansi antara tubuh dengan lantai, dan tegangan sumber. Jika kulit basah, maka jantung akan lemah dan kontak antara tubuh dengan lantai menjadi besar dan langsung, sehingga tegangan sebesar 40 Volt dapat berisiko fatal. Oleh karena itu, hindari mengambil risiko dengan tegangan “rendah” sekalipun. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya luka-luka tersebut termasuk risiko akibat sengatan listrik. Perusahaan perlu memiliki nomor telepon darurat yang dapat dihubungi untuk memberikan arahan keselamatan, konsultasi dengan pekerja atau teknisi laboratorium. Pencegahan dapat dilakukan antara lain di bawah ini:

Pengendalian bahaya listrik dari sentuhan langsung :

  1. Mengisolasi bagian aktif, menggunakan kabel yang sesuai dengan operasi, bahan, beban.
  2. Menutup bagian-bagian yang betegangan mematikan.
  3. Peralatan yang mempunyai tegangan tinggi diberi rintangan untuk mencegah bahaya arus kejut.
  4. Peralatan yang mempunyai tegangan tinggi satu sama lain harus diberi jarak aman untuk mencegah terkena arus kejut.
  5. Menggunakan pelindung diri.
  6. Memasang grounding pada peralatan listrik.

Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan dampak buruk pada peralatan kerja ataupun fisik pekerja, hal-hal yang kemungkinan ditimbulkan antara lain di bawah :

  1. Pekerja terkejut akibat sengatan listrik, pekerja dapat menimbulkan respon tak terduga dengan melemparkan alat kerja.
  2. Pesawat televisi model CRT menggunakan tegangan tinggi untuk anoda hingga orde kilo Volt, mekipun arusnya kecil sengatan tegangan ini cukup mengejutkan dan menyakitkan.
  3. Akibat sengatan listrik dapat menimbulkan dampak pada pekerja yaitu gagal jantung, gangguan pernafasan, kerusakan sel tubuh akibat energy listrik yang mengalir di dalam tubuh, terbakar akibat efek panas listrik, sakit dan kontraksi pada otot, kesemutan, bahan tidak sadarkan diri/pingsan.

Penggunaan alat pelindung diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Dalam upaya pencapaian optimalisasi produktivitas kerja melalui kesalamatan kerja, ditinjau dari kesadaran pemakaian alat pelindung diri dalam pekerjaan audio video masih perlu ditingkatkan.
Klasifikasi peralatan keselamatan kerja dalam bidang pekerjaan audio video

  1. Safety Helmet
  2. Safety Belt
  3. Safety Shoes
  4. Sarung tangan
  5. Masker
  6. Kaca mata pengaman (safety glasses)
  7. Penutup telinga (Ear plug)
  8. Alat pemadaman api


Untitled Document Pengertian teknik keselamatan kerja
Keselamatan kerja diartikan sebagai suatu upaya agar pekerja selamat di tempat kerjanya sehingga terhindar dari kecelakaan termasuk juga untuk menyelamatkan peralatan serta produksinya. Bila semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya kerja terkendali dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas. Penerapan K3 selain dapat meningkatkan produktivitas juga dapat meningkatkan citra baik perusahaan, menekan biaya kompensasi akibat kecelakaan yang besarnya dapat membebani untuk kemajuan perusahaan.
Tujuan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut :
  1. Mencegah terjadinya kecelakaan di workshop
  2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
  3. Mencegah atau mengurangi kematian
  4. Mencegah atau mengurangi cacad tetap
  5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, instalasi dan sebagainya
  6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga dan menjamin kehidupan produktifitas
  7. Mencegah pemborosan peralatan kerja.
Tindakan-tindakan pencegahan di laboratorium ataupun tempat kerja bidang elektronika /listrik merupakan hal yang penting karena potensi-potensi bahaya yang ada di dalamnya. Jika arus listrik 0,1 Ampere atau lebih mengalir melalui kepala atau dada bagian atas, risiko kematian hampir pasti, dan terbukti fatal pada penderita gangguan koroner. Arus listrik yang mengalir melalui tubuh dipengaruhi oleh resistansi tubuh, resistansi antara tubuh dengan lantai, dan tegangan sumber. Jika kulit basah, maka jantung akan lemah dan kontak antara tubuh dengan lantai menjadi besar dan langsung, sehingga tegangan sebesar 40 Volt dapat berisiko fatal. Oleh karena itu, hindari mengambil risiko dengan tegangan “rendah” sekalipun. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya luka-luka tersebut termasuk risiko akibat sengatan listrik. Perusahaan perlu memiliki nomor telepon darurat yang dapat dihubungi untuk memberikan arahan keselamatan, konsultasi dengan pekerja atau teknisi laboratorium. Pencegahan dapat dilakukan antara lain di bawah ini:
Pengendalian bahaya listrik dari sentuhan langsung :
  1. Mengisolasi bagian aktif, menggunakan kabel yang sesuai dengan operasi, bahan, beban.
  2. Menutup bagian-bagian yang betegangan mematikan.
  3. Peralatan yang mempunyai tegangan tinggi diberi rintangan untuk mencegah bahaya arus kejut.
  4. Peralatan yang mempunyai tegangan tinggi satu sama lain harus diberi jarak aman untuk mencegah terkena arus kejut.
  5. Menggunakan pelindung diri.
  6. Memasang grounding pada peralatan listrik.
Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan dampak buruk pada peralatan kerja ataupun fisik pekerja, hal-hal yang kemungkinan ditimbulkan antara lain di bawah :
  1. Pekerja terkejut akibat sengatan listrik, pekerja dapat menimbulkan respon tak terduga dengan melemparkan alat kerja.
  2. Pesawat televisi model CRT menggunakan tegangan tinggi untuk anoda hingga orde kilo Volt, mekipun arusnya kecil sengatan tegangan ini cukup mengejutkan dan menyakitkan.
  3. Akibat sengatan listrik dapat menimbulkan dampak pada pekerja yaitu gagal jantung, gangguan pernafasan, kerusakan sel tubuh akibat energy listrik yang mengalir di dalam tubuh, terbakar akibat efek panas listrik, sakit dan kontraksi pada otot, kesemutan, bahan tidak sadarkan diri/pingsan.
Penggunaan alat pelindung diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Dalam upaya pencapaian optimalisasi produktivitas kerja melalui kesalamatan kerja, ditinjau dari kesadaran pemakaian alat pelindung diri dalam pekerjaan audio video masih perlu ditingkatkan.
Klasifikasi peralatan keselamatan kerja dalam bidang pekerjaan audio video
      • Safety Helmet
      • Safety Belt
      • Safety Shoes
      • Sarung tangan
      • Masker
      • Kaca mata pengaman (safety glasses)
      • Penutup telinga (Ear plug)
      • Alat pemadaman api

Subscribe to receive free email updates: